Alt Title

Peran Gen-Z untuk Umat

Peran Gen-Z untuk Umat

 



Wajar, mahasiswa turun ke jalan

jika ada kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat


_________________________


Penulis Nola Aulia

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Keputusan yang diambil pemerintah mengenai kenaikan pajak dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025 sesuai undang-undang nomor 7 tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) tidak hanya mengusik kalangan ibu-ibu yang khawatir akan naiknya harga bahan pokok namun kalangan Gen Z pula. (Kompas.com, 19-12-2024)


Kepedulian Gen Z terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat sudah seharusnya ada. Karena Gen Z adalah salah satu kekuatan umat dalam mewujudkan perubahan. Gen Z terutama kalangan mahasiswa memiliki peran strategis untuk mengkritisi dan mengadvokasi kebijakan pemerintah. Sebagai generasi yang digadang-gadang akan menjadi penerus bangsa, sudah sepantasnya mereka merasa tidak adil akan adanya keputusan yang dibuat tanpa melihat keadaan masyarakat saat ini.


Wajar, mahasiswa turun ke jalan jika ada kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Adanya kebijakan kenaikan PPN yang memberatkan beban hidup rakyat Aliansi BEM seluruh Indonesia juga tidak tinggal diam. Seruan konsolidasi yang dilakukan melalui pertemuan secara online pada Minggu, 22 Desember 2024 lalu menjadi bukti bahwa mereka berada di sisi masyarakat. 


Menurut ketua BEM Unair Aulia Thaariq Akbar mengatakan bahwa kenaikan pajak ini tidak dirumuskan secara baik karena tidak melibatkan masyarakat secara aktif. Sedangkan saat ini banyak masyarakat yang berada di kelas menengah justru turun menjadi masyarakat miskin atau rentan miskin dan seharusnya ini menjadi pertimbangan pemerintah dalam membuat keputusan.


Aulia Thaariq Akbar juga mengatakan bahwa cara komunikasi pemerintah cenderung berbohong kepada masyarakat. Awalnya hanya barang mewah saja yang akan terdampak oleh kenaikan pajak tersebut. Namun, setelah daftar barang terdampak keluar ternyata kebutuhan pokok pun ikut terdampak. (beritajatim.com, 21-12-2024)


Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2020, barang-barang kebutuhan pokok merupakan fasilitas yang bebas PPN. Begitu pun dengan beberapa jenis jasa seperti jasa pendidikan, pelayanan kesehatan medis, pelayanan sosial, angkutan umum, keuangan dan persewaan rumah susun untuk masyarakat umum yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2024 merupakan jenis jasa bebas PPN. (Kompas.com, 19-12-2024)


Tidak hanya mahasiswa, bahkan para K-Popers, Wibu, Gamers dan banyak lagi Gen Z yang peduli dengan ketidakadilan yang dilakukan pemerintah. Untuk ke sekian kalinya memutuskan turun ke jalan tepatnya di depan Istana Negara untuk melakukan demo penolakan kenaikan PPN sebesar 12%.


Kepedulian Gen Z 


Kian hari, semakin banyak Gen Z yang sadar tentang ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah. Kepedulian ini muncul karena adanya kekhawatiran tentang masa depan mereka. Kehidupan seperti apa yang akan dihadapai jika pemerintah selalu melakukan perubahan kebijakan yang semakin menyengsarakan rakyat, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.


Penolakan Gen Z atas kebijakan ini harus dibangun dengan kesadaran yang sahih atas kerusakan sistem hari ini.  Bukan hanya pungutan pajak saja yang harus ditolak, namun juga sistem kehidupan yang menjadi asas lahirnya kebijakan pajak atas rakyat yaitu sistem kapitalis. 


Tidak sedikit dari Gen Z yang masih berpikiran bahwa yang perlu diubah adalah orang-orang yang duduk dalam pemerintahan, bukan sistemnya. Membicarakan soal perubahan sistem kapitalisme ke sistem pemerintahan Islam merupakan hal yang masih tabu untuk sebagian orang sebab hal-hal mengenai sistem pemerintahan Islam tidak pernah dikenalkan atau diajarkan saat di bangku sekolah.


Oleh karena itu, pendidikan politik pada Gen Z tidak boleh diabaikan. Terlebih Islam melihat potensi Gen Z sebagai agen perubahan hakiki sangat besar. Mereka memiliki semangat yang besar untuk menolak adanya ketidakadilan yang dapat menyengsarakan rakyat dan hanya memberikan kenyamanan untuk petinggi-petinggi di negeri ini.


Pendidikan dalam Sistem Islam


Sistem pemerintahan Islam tidak hanya berfokus dalam satu hal saja. Namun, seluruh elemen yang ada sangat diperhatikan terlebih dalam bidang pendidikan untuk membekali Gen Z dengan berbagai ilmu agar produktif dan menghasilkan karya untuk umat.


Tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu umum, Gen Z juga mendapatkan ilmu yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan karya yang mereka suka sehingga karya-karya tersebut dapat bermanfaat bagi negara dan masyarakat nantinya. 


Islam juga akan memberikan pendidikan politik Islam sebagai bekal Gen Z dalam memberikan kontribusi pada perubahan hakiki untuk penerapan Islam kafah karena tanpa adanya bekal yang memadai, segala macam protes yang dilakukan oleh masyarakat terlebih Gen Z tidak akan memberi dampak perubahan yang signifikan.


Hanya masalah-masalah yang nampak saja yang akan diberi solusinya, sedangkan masalah utama dari adanya berbagai kebijakan yang tidak adil ini adalah penerapan sistem pemerintahan yang diambil dari Barat yaitu kapitalisme. Sedangkan dalam Islam, setiap masalah yang ada akan diperbaiki dari akar masalahnya, bukan hanya yang ada di permukaan saja. 


Tentu saja hal ini tidaklah mudah. Oleh sebab itu, Gen Z harus mengkaji dan memahami hukum-hukum lslam agar gerak perjuangannya terarah dan berada pada jalan yang menghantarkan pada perubahan yang hakiki yaitu kehidupan yang diatur dengan aturan lslam secara kafah.


Maka dari itu, Gen Z harus bergabung dalam partai politik lslam ideologis dan mendakwahkannya. Wallahualam bissawab. [Luth-Dara/MKC]