Sekularisme Biang Keladi Liberalisasi Pergaulan
Opini
Sekularisme merupakan akar masalah kerusakan moral
mengancam kestabilan spiritual dan keimanan mereka
_________________________
Penulis F.H Afiqoh
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Pergaulan bebas adalah isu yang semakin meresahkan dalam perkembangan masyarakat saat ini yang sudah menyasar dari semua kalangan terutama kaula muda hingga kalangan yang sudah bersuami istri.
Perkembangan teknologi dan globalisasi telah membawa pengaruh yang signifikan dalam memperluas cakrawala interaksi dan pergaulan manusia sehari-hari akibat dari segala sesuatunya mudah didapatkan.
Tingkat kerusakan manusia saat ini semakin tinggi akibat liberalisasi pergaulan yang bablas tanpa aturan yang jelas sehingga tingkat perzinaan, aborsi, pembunuhan antara kekasih (pacar), pembuangan bayi baru lahir, dan masih banyak lagi lainnya adalah hasil dari pergaulan yang bablas. Termasuk yang baru ini terjadi, antara suami istri yang melakukan pertukaran pasangan dengan pesta seks.
Dilansir dari Kompas.com, sepasang suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebutkan keduanya ditangkap di wilayah Kabupaten Badung, Bali. "Ada pendistribusian dokumen elektronik melalui sebuah situs yang berisi ajakan untuk pesta seks dan bertukar pasangan," ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (09-01-2024).
Sekularisme Biang Kerusakan
Kehidupan manusia saat ini adalah kehidupan yang sudah tidak masuk akal dan di luar nalar. Kelakuan mereka melebihi binatang, punya akal namun tidak digunakan dengan baik. Sekularisme merupakan akar masalah kerusakan moral, mengancam kestabilan spiritual dan keimanan mereka sehingga pergaulan menjadi makin liberal dan akibatnya makin jauh dari tuntunan agama. Bahkan semua usia menjadi rusak karena pergaulan yang makin bablas tanpa aturan dan bebas memuaskan hawa nafsunya sehingga membuat kerusakan moral di tengah-tengah masyarakat.
Alih-alih negara mewujudkan generasi emas, negara dengan sistem kapitalis sekuler justru melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi dan semakin menjauhkan dari agama. Negara saat ini justru memberi fasilitas kebebasan dalam pergaulan seperti adanya aturan kontrasepsi untuk pelajar agar tidak hamil duluan saat sekolah.
Paham sekularisme membuka banyak jalan dan jalur mendekati zina untuk masyarakatnya. Dengan berbagai tampilan di TV, media sosial yang dengan terang-terangan berbagai aksi film, sinetron aplikasi novel dengan leluasa berseliweran di ponsel. Media sosial dan dunia nyata seolah tiada henti mengaruskan produk yang memicu munculnya rangsangan seksual siapa saja yang menyaksikannya sehingga wajar jika pemikiran dan tingkah laku manusia saat ini semakin bablas karena sekularisme yang membuka jalan kerusakan manusia.
Maraknya pergaulan bebas saat ini tidak bisa dilepas dari kehidupan masyarakat sekuler liberal. Sekularisme inilah dalang dari manusia tidak mengenal agamanya dengan baik sehingga mengabaikan halal haram menurut syariat. Agama bukan menjadi pedoman dalam bertingkah laku, namun yang dilakukan yang penting senang. Masalah memperoleh uang dengan cara halal dan haram tidak dipedulikan.
Liberalisasi pergaulan ini tidak terjadi dan ada dengan sendirinya saja, melainkan Barat telah meracuni dengan pemahaman sekuler atas kehidupan manusia saat ini. Terutama kaum muslim dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda muslim dengan berbagai tingkah lakunya yang jauh dari Islam.
Hanya Islam Solusi Tuntas Menjaga Pergaulan
Sudah begitu banyak solusi yang ditawarkan oleh sekularisme, namun solusi yang diberi tidak tepat dan sangat jauh dari agama. Misalnya seperti terbitnya kebijakan pemberian alat kontrasepsi bagi siswa dan remaja.
Untuk menghindari kehamilan, maka dianjurkan menggunakan kondom atau tawaran menggugurkan kandungan. Sungguh miris hidup dalam aturan demokrasi sekuler bukannya menyelesaikan masalah, tetapi memunculkan masalah baru baik bagi fisik maupun mental.
Hanya Islam yang akan menjaga dan menuntaskan segala bentuk problem hidup manusia. Islam adalah agama yang Allah turunkan dan penyempurna dari seluruh agama lainnya. Kesempurnaan itu terletak bagaimana Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dari politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, pergaulan laki-laki dan perempuan dan bahkan urusan pemerintahan semua diatur oleh Islam. Dengan aturan itulah yang akan menjaga kehidupan manusia jauh dari segala yang Allah haramkan seperti zina, korupsi, pembunuhan, bunuh diri, pemerkosaan, dan lainnya.
Dengan penerapan syariat kafah, maka kemuliaan manusia terjaga. Hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi manusia, agar hamba-Nya terhindar dari berbagai mara bahaya, baik di kehidupan dunia maupun akhirat.
Untuk itulah dengan penerapan syariat Islam memerintahkan negara menjaga nasab, dengan berbagai mekanisme, seperti menerapkan sistem pergaulan Islam, sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sistem sanksi yang tegas dan menjerakan. Alhasil, kejadian apa pun yang terjadi tidak akan terulang kembali sebagaimana saat ini.
Peran negara dalam menjaga umat sangatlah penting. Negara Islam akan mengambil langkah menutup semua celah masuknya ide-ide liberal, media-media sekuler dan memberi sanksi tegas terhadap tindak maksiat yang dapat merusak moral generasi. Wallahualam bissawab.[GSM/MKC]