Kala Childfree Melanda, Islam Solusi Nyata
Opini
Sistem Islam akan menuntun umat untuk memiliki akidah yang kuat
sehingga muncul ketakwaan, keimanan, dan keyakinan. Misalnya, tentang konsep rezeki
______________________________
Penulis Dewi Jafar Sidik
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Anak merupakan anugerah dan karunia dari Allah Swt.. Anak juga sering disebut sebagai harta yang paling berharga dalam keluarga, memilikinya tentu menjadi dambaan bagi semua para orang tua. Namun, dalam kehidupan saat ini ada sebagian para wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak. Ada apa dengan fenomena ini?
Dilansir dari disway.id, 16 Februari 2025. Fenomena childfree makin berkembang di kalangan generasi muda. Tidak sedikit orang muda yang merasa takut untuk menikah atau memilih untuk tidak memiliki anak. Berdasarkan data terbaru dari BPS (Susenas 2022) menunjukkan bahwa sekitar 8,2 persen atau 72 ribu perempuan memilih hidup untuk tidak memiliki anak.
Meski dari keseluruhan perempuan Indonesia yang memilih untuk childfree jumlahnya terbilang kecil. Namun, jumlahnya cenderung meningkat dan diperkirakan akan terus bertambah pada tahun-tahun mendatang. Kondisi ini apabila dibiarkan lama-kelamaan akan berpotensi depopulasi.
Indonesia saat ini memang masih aman belum mengalami penurunan generasi, namun bisa saja suatu saat nanti akan mengalami hal yang sama seperti halnya negara-negara yang sedang kewalahan mengalami depopulasi. Kita harus bisa belajar dari negara Jepang dan Korea Selatan yang saat ini mengalami penurunan generasi muda.
Demikian tampak dampak dari childfree, upaya pencegahan harus segera ditempuh untuk menanggulangi dan mengantisipasi dampak tersebut. Pertanyaannya apa yang menjadi sebab childfree makin berkembang dan bagaimana solusi Islam terkait fenomena ini?
Faktor Penyebab Childfree
Ada beberapa faktor penyebab berkembangnya childfree di kalangan wanita muda. Di antaranya:
Pertama, ketidakyakinan akan rezeki di masa depan. Ketidakpastian masa depan menjadikan sebagian individu memilih untuk tidak memiliki anak, baik itu dengan memilih tidak menikah ataupun menikah, tetapi tidak ada keinginan untuk mempunyai anak. Memiliki anak dianggap beban kehidupan padahal sebagai seorang muslim harus yakin bahwa setiap mahluk akan diberi rezeki oleh Allah Swt..
Kedua, para perempuan merasa memiliki hak untuk memilih apakah mau melahirkan ataukah tidak. Meski memiliki rahim, mereka bebas menentukan untuk mau mengandung atau tidak sebab saat ini ada di antara para wanita yang tidak mendambakan hadirnya buah hati dan menjadi seorang ibu, mengingat banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya mulai dari memelihara, menjaga, mendidik, dan mengasuh anak.
Ketiga, persoalan ekonomi. Kemiskinan menjadikan banyak perempuan berpikir ulang untuk menikah dan memiliki anak sebab biaya kebutuhan hidup makin tinggi. Di sisi lain, pendapatan tidak ada peningkatan. Perempuan merasa harus mandiri dan berkarier tidak boleh bergantung pada laki-laki agar bisa disebut wanita hebat dan produktif.
Penyebab di atas merupakan dampak dari penerapan sistem kehidupan sekuler. Sekularisme paham yang memisahkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara sehingga umat tidak menjadikan agama sebagai pedoman kehidupannya. Walhasil, segala sesuatu yang ia pahami, lakukan, inginkan, dan kebahagiaannya tidak sejalan dengan aturan agama.
Sekularisme akan melahirkan liberalisme yakni berupa kebebasan bertingkah laku. Individu akan merasa bebas melakukan sesuatu yang ia kehendaki terkadang tanpa peduli dengan kondisi di sekitarnya. Dalam hal ini, termasuk sikap para wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak. Kadang kala dalam bertindak mereka tanpa berpikir terlebih dahulu tentang tindakannya, apakah merugikan atau tidak? Misalnya dapat berdampak pada penurunan generasi penerus.
Islam Solusi Nyata Mengantisipasi Childfree
Kapitalisme sekularisme tidak akan bisa menyelesaikan childfree dengan tuntas. Sistem ini telah gagal membawa manusia pada kesejahteraan hidup. Berbanding terbalik dengan sistem Islam yang punya cara untuk memenuhi segala kebutuhan dasar manusia sekaligus menyelesaikan childfree. Maka dari itu sistem kapitalis sekuler tidak layak untuk mengatur kehidupan manusia karena yang layak untuk mengatur kehidupan manusia hanya sistem yang datang dari Penciptanya manusia yakni Islam.
Sistem Islam akan menuntun umat untuk memiliki akidah yang kuat sehingga muncul ketakwaan, keimanan, dan keyakinan. Misalnya, tentang konsep rezeki. Kaum muslim dengan akidah yang kukuh akan meyakini bahwa rezeki itu datangnya dari Allah Swt..
Allah Swt. berfirman: "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra [17]: 31)
Akidah yang kuat akan memunculkan ketakwaan yang tinggi sehingga kaum muslim akan berpikir dulu sebelum bertindak dan perilakunya senantiasa sesuai dengan perintah dan larangan Allah Swt.. Kaum muslim juga disunahkan untuk menikah yang salah satu tujuannya adalah melestarikan keturunan. Memiliki keturunan tanpa ada rasa ketidakpastian masa depan karena masa depan Allah Swt. yang menjaminnya.
Sistem Islam menjamin kesejahteraan rakyat dan sistem ini akan mengukuhkan akidah individu sehingga tidak akan ada yang menerima ide childfree karena tidak selaras dengan ajaran Islam. Memiliki anak bukanlah beban, melainkan amanah yang harus dijaga dan akan menjadi ladang pahala bagi orang tuanya.
Pendidikan dalam Islam akan menjaga akidah umat tetap lurus dan pemikirannya sesuai dengan ajaran Islam. Negara juga akan menjaga atas masuknya pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan Islam agar akidah umat tetap berada dalam kemurnian dan kesucian Islam.
Khatimah
Demikianlah sistem Islam dalam menjaga akidah umat. Umat akan hidup dalam ketaatan dengan penuh keyakinan akan rezeki dari Allah Swt. sehingga tidak akan ada para wanita yang menolak kehadiran anak. Bahkan akan mendambakan kehadirannya karena mengurus anak adalah ibadah. Memiliki anak saleh dan salihah doanya akan menjadi pahala yang tidak akan pernah terputus walaupun orang tuanya sudah meninggal dunia. Wallahualam bissawab.