Gaza Menyambut Ramadan Masih dalam Penjajahan
OpiniPengkhianatan zionis atas perjanjian gencatan senjata terus terjadi
Semua ini terjadi karena umat Islam tidak memiliki pelindung atau junnah
________________________________
Penulis Anis Nuraini
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Sekitar 70 warga Palestina tewas dalam serangan beberapa waktu lalu. Serangan ini menandakan entitas Yahudi tidak pernah bersungguh-sungguh menjalankan perjanjian gencatan senjata padahal Militer Hamas sudah membebaskan sandera Israel di Nuseirat, Gaza pada Sabtu, 22-02-2025. (cnbcindonesia.com, 22-02-2025)
Kondisi Gaza tak beranjak dari keterpurukan dan kesedihan. Meskipun gencatan senjata telah dilakukan Hamas dengan entitas Yahudi di pertengahan Januari lalu padahal Ramadan dan hari kemenangan di depan mata.
Ramadan di Gaza dalam Bayang-Bayang Zionis
Zionis Yahudi masih melakukan operasi militer. Kini mereka mengalihkan serangannya ke Tepi Barat. Pengkhianatan zionis atas perjanjian gencatan senjata terus terjadi. Semua ini terjadi karena umat Islam tidak memiliki pelindung atau junnah yang dapat melindungi harta dan darah mereka. Apalagi membela mereka dari gangguan kafir penjajah. Mereka diibaratkan seperti anak ayam yang kehilangan induknya, tiada tempat untuk berlindung.
Hilangnya junnah yang melindungi mereka sehingga Gaza menyambut Ramadan masih dalam penjajahan zionis. Akibatnya, mereka berjuang sendiri dan tidak ada yang peduli terhadap nasib mereka.
Akibat Sekat Nasionalisme
Akibat nasionalisme, kaum muslim di sekelilingnya seolah tidak peduli dengan nasib mereka. Membiarkan penjajahan umat muslim di Gaza dan enggan melakukan pembelaan. Akibatnya, hidup mereka makin sengsara padahal mereka adalah saudara seiman dan seakidah kita sebab Tuhan kita sama yaitu Allah Swt., nabi kita sama yaitu Nabi Muhammad saw., kiblat kita sama yaitu Kabah, dan kitab kita pun sama yaitu Al-Qur'an.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donal Trump berencana merelokasi warga Gaza ke sejumlah negara sebab tidak aman dan layak dihuni oleh warga Gaza sehingga meminta negara tetangga lainnya untuk bersedia menampung penduduk Gaza, seperti Mesir, Yordania, dan Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya
Rencana presiden AS dengan bentuk upaya mempertahankan gencatan senjata antara Hamas dengan zionis adalah bohong besar. Karena sejatinya ambisi presiden AS sangat jahat. Ingin mencaplok tanah Palestina setelah semua warga Palestina mengungsi ke negara lain sehingga dengan bebasnya Presiden Trump ingin menguasai dan mengambil alih Gaza dan berencana menjadikan ibu kota Yerusalem ini menjadi milik kaum Yahudi.
Sementara itu, para penguasa negeri muslim malah cenderung diam dan menjadi ‘pelindung’ zionis. Mereka memberikan jalan pada penjajah zionis untuk membantai warga Palestina. Memberikan berbagai bantuan berupa uang, senjata, bahkan bahan bakar kendaraan tempur yang dipakai untuk menggempur Gaza. Artinya, tangan para penguasa muslim telah berlumuran darah kaum muslim Palestina. Tanpa kecuali termasuk bayi dan anak-anak yang tidak berdosa.
Umat seharusnya makin menyadari pentingnya kepemimpinan Islam yaitu Daulah Islam untuk melawan dan mengusir orang-orang kafir dari tanah Palestina sebab kaum muslim pun diperintahkan untuk mengusir musuh-musuh mereka, sebagaimana firman Allah Swt. berikut:
وَٱقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Artinya: "Perangilah mereka di mana saja kalian jumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian." (TQS. Al-Baqarah [2]: 191)
Pemimpin Islam sebagai pelindung dan perisai yang akan melindungi kaum muslim yang terjajah. Senantiasa akan menyeru kaum muslim dari seluruh dunia supaya membebaskan Palestina. Semuanya hanya dapat terwujud dengan jihad fi sabilillah untuk membantu para pejuang yang berada di sana.
Negara Islam sebagai Perisai
Tegaknya Daulah Islam sebagai junnah membutuhkan dakwah dari kelompok dakwah Islam ideologis. Mereka yang menyeru umat untuk memahami Islam secara kafah dan berjuang dengan menempuh jalan sebagaimana kelompok dakwah Rasulullah saw..
Aktivitas ini hanya bisa dilakukan oleh kelompok dakwah ideologis Islam. Kelompok dakwah yang berlandaskan akidah yang akan mempersatukan umat kembali dengan dasar ukhuwah islamiah. Menyatukan pemikiran dan perasaan umat dengan Islam sehingga membuat kaum muslim dapat menggerakkan pemuda-pemuda di Timur Tengah. Mereka bangkit untuk melawan rezim dan bergerak ke Palestina untuk membebaskan Gaza dari tangan zionis Yahudi.
Hanya dengan syariat Islam di bawah kepemimpinan Daulah Islam saja yang mampu membebaskan Gaza sehingga seluruh kaum muslim, termasuk di Palestina dapat menyambut Ramadan dan beribadah di dalamnya dengan penuh suka cita. Wallahualam bissawab. [Eva/Dara/MKC]