Ramadan Bulan Pengorbanan
Surat Pembaca
Jika dikaitkan dengan kita sebagai pengemban dakwah yang berharap dakwah ini berhasil
diterima dalam keluarga, masyarakat, lebih praktis oleh negara
_________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA- Kata pengorbanan kalau merujuk dari KBBI artinya proses cara dan perbuatan mengorbankan sesuatu demi tujuan tertentu. Contoh mengorbankan waktu tidur demi belajar.
Adapun jika dikaitkan dengan Ramadan bulan pengorbanan, tentu pas sekali. Beragam pengorbanan di bulan Ramadan yang sering dilakukan adalah kental dengan aktivitas amal saleh. Kita ambil contoh sederhana, seperti bangun tidur di sepertiga malam bukan hanya kiamullail saja, tetapi dilanjutkan dengan memasak dan menyiapkan makanan untuk sahur.
Kemudian membangunkan anggota keluarga. Ini perlu pengorbanan kesabaran, terutama bagi ibu-ibu yang masih memiliki anak kecil baru belajar saum. Untuk membangunkan anak kecil tersebut, dibutuhkan kesabaran ekstra dan dibutuhkan cara terbaik dan tepat bagaimana menangani anak agar mudah dibangunkan saat sahur.
Tidak dengan ancaman apalagi anak sampai menangis. Biasanya tugas ibu itu doble. Saat sahur, ibu bertugas memasak juga membangunkan anggota keluarga. Termasuk melatih anak kecil agar mudah bangun saat sahur. Bukankah hal ini membutuhkan pengorbanan?
Kalau melihat ke belakang, ini juga dirasakan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat saat menghadapi perang Badar, perang ini begitu menguras fisik dan pikiran. Menguras fisik karena perang ini terjadi di bulan Ramadan dalam kondisi saum tentu lapar dan fisik lemah.
Menguras pikiran karena awalnya perang Badar ini tidak direncanakan sebab jumlah sahabat yang ikut dalam perang Badar jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah musuh yang tiga kali kali lipat lebih besar. Namun, perang Badar ini tetap dirancang untuk menang. Tentu dengan melaksanakan berbagai strategi mengorbankan tenaga, pikiran, serta doa memuncak, bagaimana agar perang Badar itu menang.
Akhirnya sejarah mencatat bahwa perang Badar dimenangkan oleh kaum muslim. Ini menunjukkan bahwa pertolongan Allah itu sangat besar dan dekat.
Ramadan Bulan Pengorbanan
Jika dikaitkan dengan kita sebagai para pengemban dakwah yang berharap dakwah ini berhasil, diterima dalam keluarga, masyarakat, lebih praktis oleh negara. Maka, beragam pengorbanan kita yang harus dilakukan dan dipersembahkan untuk keberhasilan dakwah syariat.
Tentunya banyak para pengemban dakwah yang rela mengorbankan waktunya untuk memaksimalkan potensi dengan menambah ilmu, menghapal Al-Qur'an, hadis, dan lain-lain. Agar makin hari makin bertambah ilmu, bertambah pula amalnya. Lebih penting lagi ilmu tersebut disebarkan lagi untuk memahamkan umat kepada Islam kafah.
Jika pengorbanan atas menambah ilmu itu berbuah hasil, yakni umat menjadi berpikir dan paham dengan ajaran Islam kafah dan umat mampu menjadikan Islam sebagai solusi dari semua masalah. Dititik itulah pengorbanan para pengemban dakwah melahirkan kebahagiaan yang sempurna.
Terakhir, jadikan bulan Ramadan kali ini bulan pengorbanan fokus kepada penyadaran umat agar kembali kepada Islam kafah karena dengan kesadaran itulah umat akan bangkit dari pemikiran batil kepada yang hak. Akhirnya umat akan meyakini bahwa akidah Islamlah satu-satunya yang benar. Umat pun meyakini, bahwa akidah Islam dengan syariatnya akan mampu menjadikan rahmat bagi seluruh alam. Wallahualam bissawab. [SM/MKC]
Ummu Bagja Mekalhaq