Alt Title

Ramadan: Waktu yang Tepat Jaga Kesehatan Mental

Ramadan: Waktu yang Tepat Jaga Kesehatan Mental




Di bulan Ramadan ini, saatnya remaja kita dibina dengan Islam

melalui pendekatan diri pada Allah Swt.

______________________________


Penulis Siti Aisyah, S. Pd. I.

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Praktisi Pendidikan


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI -Dilansir dari tempo.co yang dipublikasikan pada 15 Februari 2025, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional, menyebut remaja yang menderita kesehatan mental sangat tinggi, yaitu mencapai 15,5 juta orang kurang lebih setara dengan 34,9% remaja Indonesia.


Terlebih saat ini remaja menghadapi tantangan yang semakin kompleks salah satunya isu kesehatan mental di kalangan remaja. Ini ditandai dengan banyaknya remaja yang menunjukan perilaku marah dan cenderung berkelahi akibat gangguan mental.


Dari paparan di atas, banyaknya remaja yang terkena penyakit mental menunjukan bagaimana lemahnya kondisi remaja saat ini, yang sangat rapuh mudah melakukan perbuatan buruk. Hal ini terjadi karena beberapa faktor pertama dari sisi pribadi remaja itu sendiri, lemahnya remaja dalam akidah, dan kepribadian Islam dalam dirinya.


Ini bisa terjadi karena lemahnya akidah serta hilangnya rasa merasa diawasi oleh Allah Swt.. Padahal setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban nanti di akhirat sehingga harus pandai untuk berhati-hati dalam perilaku. Selain itu, lemahnya perilaku bisa juga karena terlalu mengikuti hawa nafsu, misalnya mudah marah. Ini terjadi karena lemahnya mengontrol diri. Oleh karena itu, tidak heran kalau remaja terjangkit penyakit mental.


Generasi Emas 2045 Mustahil Terwujud


Di sisi lain, harapan negara membina generasi emas 2045 nyaris mustahil terwujud jika kondisi ini terus dibiarkan. Mengapa? Jawabannya, karena negara saat ini secara sadar menerapkan kapitalisme sekularisme dan berdampak mewarnai kehidupan dalam berbagai aspek. Pendidikan sekuler misalnya, membentuk remaja berperilaku liberal yang gagal memahami jati dirinya. Remaja pun gagal memahami penyelesaian yang sahih atas segala persoalan kehidupannya sehingga penyakit mental tidak terhindar.


Islam Mampu Lahirkan Generasi Cemerlang


Berbeda dalam sistem Islam, kepemimpinan Islam memiliki tanggung jawab untuk melahirkan generasi cemerlang yang berkualitas, melalui penerapan sistem kehidupan sesuai syariat Islam. Islam mewajibkan negara membangun sistem pendidikan berdasarkan akidah Islam.


Negara wajib menyiapkan orang tua dan masyarakat untuk mendukung proses pembentukan generasi pembangun peradaban Islam yang mulia dan bermental kuat. Selain itu, Islam mampu menetapkan kebijakan untuk menjauhkan remaja dari pemikiran yang bertentangan dengan Islam yang menyebabkan remaja blunder dengan persoalan hidupnya. 


Maka di bulan Ramadan ini, saatnya remaja kita dibina dengan Islam melalui pendekatan  diri pada Allah Swt.. Dengan demikian, ini menjadi waktu yang tepat untuk menjaga kesehatan mental. 


Mari kita renungi hadis Rasulullah saw. dari Muadz bin Jabal r.a., Rasulullah saw. bersabda: “Maukah aku beritahukan kepala pilar dan puncaknya perkara? Aku katakan: benar ya Rasulullah. Beliau bersabda: kepala perkara adalah Islam dan pilar-pilarnya salat dan puncaknya adalah jihad. Kemudian beliau bersabda: maukah aku beritahukan kunci semua perkara itu? Aku katakan: benar ya Rasulullah. Maka Beliau memegang lisan beliau dan bersabda: jagalah olehmu ini. Aku katakan: ya Nabiyallah, apakah kita akan dituntut (disiksa) karena apa yang kita katakan? Beliau bersabda: semoga kamu selamat! Adakah yang menjerumuskan manusia ke neraka di atas wajah-wajah mereka atau di atas batang hidung mereka kecuali buah ucapan lisan mereka." (HR. At Tirmidzi dan ia berkata hasan shahih)


Maka hikmah dari hadis ini, semoga bisa menjadi penjaga untuk kita, generasi muda, bahwa penting menjadikan Islam sebagai pijakan kehidupan kita. Menjaga perbuatan dan sikap kita, terutama mulut kita dari segala kekeliruan. Maka ini bisa menjadi benteng menjaga kesehatan mental kita. Apalagi di bulan Ramadan, menjadi waktu yang tepat membenahi segalanya. Wallahualam bissawab.