Alt Title

Tenggelam Lebih Dalam di Ramadan

Tenggelam Lebih Dalam di Ramadan

 


Tenggelam lebih dalam

Jangan sampai terkubur dalam lumpur kehinaan

_____________________


Penulis Hanif Kristianto 

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Ini bukan wacana dalam cinta seorang hamba
Obral pahala dengan value yang tinggi penuh bungah
Rasa sumringah dalam Ramadan yang disambut bahagia
Bukan lagi tenggelam dalam cinta dan mahabbah atas-Nya


Tenggelam benar-benar tenggelam

Dalam banjir bandang yang tiba-tiba datang

Tenggelam lebih dalam butuh pertolongan dan penyelamatan

Alam terkadang tak pernah berkabar akan banjir yang datang


Tenggelam lebih dalam di Ramadan

Masih merenung lebih dalam akan makna dari banjir, angin, dan gelombang

Rumah-rumah terendam dan barang kepemilikan sirna diterjang

Duka cita menyelimuti negeri yang sedang diliput masalah di mana-mana


Tenggelam lebih dalam di Ramadan

Orang-orang butuh sokongan untuk bertahan di Ramadan

Selain menahan lapar dan dahaga di siang yang datang

Lumpur dan tumpukan yang segera dibereskan


Jika Ramadan mampu menenggelamkan hamba berebut keistimewaan dalamnya

Maka hamba yang sedang dalam duka masih terus bertanya

Atas apa banjir ini datang tak diundang

Di antara sebuah ketetapan dan kesalahan tangan manusia


Jika Ramadan berlomba mengkhatamkan juz di Al-Qur'an

Maka hamba yang bersusah berlomba membersihkan sisa lumpur yang menggenang di mana-mana

Atas semua ujian yang telah hadir di depan mata

Ramadan hadir begitu istimewa untuk mendulang pahala di tengah duka


Jika Ramadan berharap ampunan dari keluasan rahman dan rahim-Nya

Maka penguasa itu layaknya berada di depan memimpin rakyatnya

Mengajak taubatan nasuhah dengan mengakui kelemahan sebagai manusia

Kemudian beranjak ke depan untuk mengimani dan membuahkan takwa hakiki


Tenggelam dalam jiwa yang merindukan kemuliaan

Asyik-masyuk semakin merasakan kehadiran Sang Pencipta alam

Bahwa manusia membutuhkan yang lebih hebat dan kuat darinya

Itulah esensi manusia butuh Allah Sang Pengatur kehidupan di alam raya


Tenggelam lebih dalam

Jangan sampai terkubur dalam lumpur kehinaan

Sudah hidup dari Sang pemberi karunia dan kebesaran

Tak ingin lari dari kenyataan akan sebuah teguran


Tenggelam lebih dalam

Terjebak dalam air penuh pekat kecoklatan

Adakah solusi dan antisipasi dari pemangku negeri ini?

Jangan-jangan selama ini berpangku diri tanpa mengerti sebenar-benarnya solusi [Dara/MKC]