Jangan Lupakan Palestina
Opini
Wahai kaum muslim yang masih punya iman, bersatulah!
Jangan biarkan mereka sendirian
____________________
Penulis Nety
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Menyakitkan lebih dari 100 anak Palestina syahid di Gaza dalam setiap hari sejak perang Israel dimulai kembali oleh Akhmad Baihaqi Arsyad, diberitakan di Erakini Internasional, Sabtu, 5 April 2025.
Saat Amerika Serikat menggarisbawahi dukungan berkelanjutan bagi Israel. Pada 18 Maret sejak serangan dimulai, PBB menyebut bahwa 100 anak Palestina syahid di Gaza dan sedikitnya 100 anak telah terluka.
Kata Lazzarini, "Ini adalah noda pada kemanusiaan kita bersama, bahwasanya Israel mengubah wilayah yang dikepung menjadi "Tanah terlarang" bagi anak-anak yang nyawa mereka menjadi taruhannya dalam perang." Pada 18 Maret 2025, UNICEF mengatakan bahwa ada 322 anak dilaporkan syahid sejak Israel memperbarui serangannya dan Menhan Israel akan memperluas operasi militer di Gaza. (tempo.co, 12-04-2025)
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan sekitar 1100 anak telah ditahan oleh tentara Israel dan sekitar 39.000 anak telah kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya karena kekerasan dan Israel berupaya untuk memutuskan identitas nasional dalam manipulasi kurikulum, penyebaran kejahatan dan penghancuran nilai-nilai melalui menjadikan anak sebagai target kejahatan sistematis dan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menahan sekitar 1.200 anak Palestina dari Tepi Barat.
Ratusan orang di Gaza mengadakan aksi protes dan meneriakkan slogan anti Hamas, ada apa? Lebih dari 9.500 warga Palestina termasuk wanita dan lebih dari 350 anak-anak saat ini ditahan dalam penjara Israel dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka mengalami penyiksaan, kelaparan, pengabaian medis dalam penempatan sistematis setiap hari. Biadab! Pada saat merayakan Lebaran warga Palestina terus digempur Israel di jalur Gaza.
Pada hari Anak Palestina UNRWA menyatakan bahwa sejak perang dimulai, sekitar 1,9 juta orang telah mengalamai pengungsian paksa di tengah pemboman. Sejak Oktober 2023 Israel telah membunuh kurang lebih 50.600 warga Palestina di Gaza sebagian besar anak-anak dan wanita. Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant ditangkap atas kejahatannya terhadap kemanusiaan di Gaza oleh Pengadilan Kriminal Internasional melaui surat penangkapan November lalu.
Akibat genosida Israel di Gaza, telah menciptakan krisis anak yatim terbesar dalam sejarah modern. Pada 5 April 2025 terjadi pengeboman brutal selama 500 hari sekitar 39.384 anak Palestina telah kehilangan satu atau kedua orang tua mereka. Biro Pusat Statistik Palestina mengatakan bahwa anak-anak Gaza hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, rumah mereka hancur, tenda-tenda robek tanpa akses perawatan sosial maupun dukungan psikologis dan mereka bertahan hidup tanpa kepastian.
Sejak Oktober 2023, 1.700 anak telah menjadi yatim piatu dan hampir 18.000 ratusan bayi tewas, 17 anak mati kedinginan, 52 lainnya meninggal karena kelaparan dan gizi buruk yang sistematis. Selama serangan di Gaza, Israel telah menutup titik-titik penyeberangan perbatasan yang vital, melarang masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Kantor media pemerintah Gaza mengecam tindakan tersebut yang mana pemerintah Israel menerapkan kebijakan "Kelaparan Sistematis". Tentara Israel juga sudah membunuh 1.160 warga Palestina di Gaza pada 18 Maret dan pada Oktober 2023 setidaknya 50.523 warga Palestina telah terbunuh.
Berdasarkan fakta yang ada karena tidak adanya junnah (perisai), para penguasa zalim hendak mengabaikan penderitaan saudara muslim kita di Palestina. Adapun solusi tuntas untuk menghadapi genosida yang dilakukan oleh zionis Israel adalah dengan penerapan Islam secara kafah oleh negara serta negara meriayah semua permasalahan yang ada sehingga umat muslim akan berjaya kembali.
Wahai kaum muslim yang masih punya iman, bersatulah! Jangan biarkan mereka sendirian. Tunjukan pada Allah Swt. kepedulian dan posisimu saat ini. Wallahualam bissawab.[Dara/MKC]