Alt Title

Palestina Hanya Butuh Jihad dan Khilafah

Palestina Hanya Butuh Jihad dan Khilafah

 



Umat Islam di belahan dunia lain harus memahami bahwa

jihad dan Khilafah adalah solusi tuntas atas persoalan Palestina

_________________________


Penulis Munawwarah Rahman, S.Pd. 

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Praktisi Pendidikan


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Zionis Yahudi masih terus menjajah wilayah Palestina. Bahkan saat bulan suci Ramadan mereka terus mengganggu ketenangan kaum muslim di sana.


Diduga kuat mereka telah membatasi akses kaum muslim menuju Masjid Al-Aqsa dengan berbagai alasan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sheikh Ekrima Sabri salah seorang penceramah Masjid Al-Aqsa, Jumat malam (28-02-2025). (antaranews.com)


Pembatasan terhadap Warga Palestina 


Pembatasan terhadap warga Palestina dilakukan hampir tiap tahun khususnya pada bulan suci Ramadan, yakni pembatasan akses menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Adapun pembatasan ini diperuntukkan untuk laki-laki dan perempuan pada usia tertentu serta membatasi jumlah jemaahnya. Penjagaan juga makin diperketat di sekitar wilayah Masjid Al-Aqsa. Sementara bagi para pengunjung tak luput dari pemeriksaan identitas. Ini semua adalah bentuk kezaliman terhadap kaum muslim yang harus segera diakhiri.


Perlakuan Zionis menunjukkan bahwa ada upaya untuk menghilangkan identitas Arab dan Islam di Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa. Buktinya, Ramadan tahun ini masih kental dengan pembatasan salat jemaah di Masjid Al-Aqsa yang merupakan tempat ibadah kaum muslim. Sementara itu, keamanan juga masih berada di bawah kendali orang-orang kafir yang makin memperjelas bentuk penjajahan mereka, baik di Tepi Barat maupun Gaza secara menyeluruh. Akibatnya, warga Palestina tak mampu menikmati ibadah sebagaimana masyarakat muslim pada umumnya.


Kemuliaan dan Keberkahan Masjid Al-Aqsa


Masjid Al-Aqsa begitu berarti bagi kaum muslim karena memiliki banyak makna. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:


Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama kaum muslim dalam menunaikan salat selama 16 bulan. Kemudian Allah Swt. mengubah kiblat mereka ke arah Mekah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 144.


Kedua, Masjid Al-Aqsa dan Syam Palestina adalah wilayah yang diberkahi Allah Swt.. Allah Swt. berfirman:


“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Tahu." (TQS. Al-Isra’ [17]: 1)


Selain itu, keberkahan tanah Palestina yang diatasnya telah berdiri Masjid Al-Aqsa juga sebelumnya telah banyak diutus para Nabi untuk menyebar syariat Islam ke seluruh dunia. Rasulullah saw. pun mengungkap keutamaan yang Allah limpahkan ketika beribadah di Masjid Al-Aqsa. Hal ini sesuai yang disebutkan dalam sebuah hadis,


“Janganlah mengencangkan pelana (untuk melakukan suatu perjalanan), kecuali menuju tiga Masjid yaitu Masjid Al-Haram di (Makkah), Masjidku (Masjid Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsa (di Palestina).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Demikianlah kemuliaan dan keberkahan yang Allah limpahkan dan kelak akan berlaku hingga hari kiamat. Sayangnya Masjid Al-Aqsa tengah berada dalam batasan kaum Zionis Yahudi. Mereka sering kali mengotori dan menistakan nya. Bahkan sudah puluhan tahun mereka melakukan berbagai kekejaman dan kekejian terhadap kaum muslim di sekitar Masjid Al-Aqsa dan Palestina secara umum. Meski kesepakatan gencatan senjata telah dilakukan di bulan Ramadan, kaum muslim Palestina tetap saja dibatasi melakukan aktivitas ibadah. Inilah berbagai macam kezaliman yang telah mereka lakukan yang seharusnya mampu membuka mata dunia. 


Jihad dan Khilafah Solusi Tuntas


Fakta ini harusnya membuat kaum muslim sadar untuk melakukan perlawanan terhadap Zionis Yahudi sebab kaum muslim ibarat satu tubuh yang jika satu bagian merasakan sakit, maka yang lain pun ikut merasakannya. Hal ini sangat dipahami oleh mereka sehingga meski gencatan senjata telah disepakati, umat Islam masih berpotensi melakukan perlawanan sehingga para Zionis merasa harus menggunakan cara politik dan militer untuk melakukan penekanan termasuk di Masjid Al-Aqsa.


Untuk itu, kaum muslim Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan Zionis yang dibekingi oleh Amerika Serikat serta dukungan oleh para pemimpin pengkhianat kaum muslim. Ramadan semestinya digunakan untuk menguatkan azzam dalam perjuangan melenyapkan penjajahan, terlebih setelah Ramadan. Perjuangan harus terus dilanjutkan sampai kemenangan atas kaum muslim terwujud dalam kehidupan ini.


Demikian pula umat Islam di belahan dunia lain harus memahami bahwa jihad dan Khilafah adalah solusi tuntas atas persoalan Palestina saat ini dan tidak boleh lagi berharap pada solusi yang datang dari Barat dengan narasi sesat soal perdamaian. Barat menginginkan umat Islam kalah dan makin terpuruk sebab kebangkitan Islam dalam bingkai Khilafah akan mengakhiri segala bentuk penjajahan yang mereka lakukan di negeri-negeri muslim, termasuk Palestina.


Hadirnya Khilafah yang kedua kelak akan menghancurkan entitas Zionis yang merupakan muhariban fi’lan yakni pihak yang wajib diperangi secara nyata melalui jihad fisabilillah. Dengan demikian, penegakan Daulah Khilafah wajib dilakukan oleh seluruh kaum muslim. Wallahualam bissawab. [GSM/MKC]